"antara aku dan dia part I"

katanya "aku uda suka kamu waktu kamu masih milik dia". dalam diam dan dengan perasaan bingung aku hanya bertanya di fikiranku " apa iya kamu suka aku dari sejak itu?, kenapa bisa suka aku selagi aku masih milik dia? ". pertanyaan demi pertanyaan pun seakan berputar putar terus di fikiranku. antara percaya dan tidak aku hanya bisa tersenyum tipis di bibirku, dan di antara perasaan senang sekaligus sedih dengan keadaan yang aku alami saat ini.

headset handphoneku masih menempel setia ditelingaku, masih dalam diam diantara berkecamuknya hatiku yang tak karuan. sebentar bentar ku dengar desahan berat dari seberang teleponku, seraya darahku langsung berdesir. mulai berkeringat saat itu. masih tetap menunggu sesosok pria di ujung telepon mengelurakan suaranya. semenit, dua menit sampai kemenit sepuluh baru terdengar suara lembut perlahan mengutarakan maksud hatinya. aku pun mulai panas dingin saat ucapnya mulai tersalurkan. entah apa yang akan dia katakan perlahan dan pelan suara itu pu mulai terdengar "bunda percaya sama yang namanya jodoh itu gag bakalan kemana??", tanyanya seakan ingin menenangkan hatiku yang gundah. "gag percaya !!" jawabku sedikit membentak. "gag ada yang namanya jodoh " sambungku cepat. lalu terdengar tawa kecil yang seakan menyindirku . memang sih dulu aku pernah bilang, di dunia ini jodoh itu ada, tapi kata dia gag ada yang namanya jodoh, semua itu harus ada usaha juga. waktu itu sebenarnya aku ingin mengakui kalau persepsi dia itu benar, tapi yaaa begitulah. aku hanya mempertahankan apa yang sudah aku katakan. "hahahaha, bunda bunda. gag percayakan kalo jodoh itu gag kemana, harus ada usaha kan??", katanya lagi meyakinkan. "ayah cuma mau bunda ngert arti tulus itu apa, begitu jg ayah. ayah sayang sama bunda tapi bunda selalu ngedesak ayah sama pertanyaan yang sama terus. ayah bingung". sebenernya aku itu gag pernah mau nanya gitu, entah perasaan apa yang buatku selalu menanyakan hal yang sama dengan dia, seakan aku belum mendapat jawaban yang bisa buat hati ku tenang." haaa, ayah tuh bingung kenapa?. kalo ayah sayang kenapa harus gini caranya??". tanyaku heran. sebenarnya masih banyak pertanyaan yang mucul di kepalaku, seakan akan mereka tak sabar melompak keluar dari kepalaku.kini hening itu kembali lagi menyelimuti pembicaraan kami. hanya diam dan diam yang ada. seolah olah aku dan dia sedang melakukan pembicaraan lewat hati , yang hanya aku dan dia yang tau.merasa tak akan selesai dengan diam aku pun melontarkan pertanyaan lagi kepada dia. dimulai dengan helaan nafas panjang aku pun bertanya "apa memang cuma sampe sini doang yah??. bunda gag mau kayak gini. bunda gag bakalan sanggup." sedikit terisak terlontarlah kaata kata itu. tidak peduli lagi sama yang namanya gengsi. buat aku rasa sayng aku itu gag bakalan bisa di halang sama namanya "gengsi" !!, toh demi kebaikan juga.

dengan perasaan harap harap cemas pun aku menunggu jawaban dari mulutnya. haa, kenapa musti lama sih mikirnya. masih kalut rasanya hati aku. tiba tiba suara yang aku tunggu pun mulai megeluarkan kata katanya. "ya udalah bunda, ayah tetep sama bunda kok". bener bener terkejut aku, antara senang dan bingung saat itu, semakin banyak saja pertanyaan yang datang. tapi hanya satu pertanyaan yang benar benar aku ingin tanyakan " apanya yang tetep sama bunda, statusnya, ayahnya, atau hati ayah ???. bunda gag mau cuma sekedar punya status aja sama ayah, gag mau cuma punya diri ayah aja tapi hati ayah bukan punya bunda. percuma kalo gitu mah ". tanyaku mendesak . "semuanya!!" balasnya cepat. haaaaa.. rasanya aku ingin teriak sekuat kuatnya. aku senang dengan jawaban itu tapi entah kenapa hatiku masih tersa ada yang mengganjal. tak tau apa.

aku cuma berharap perkataan yang ia katakan sejalan dengan apa yang akan dia lakukan. walaupun aku telah sakit akan kejujuranmu saat itu . semoga ucap mu benar kalau tak ada wanita lain yang hadir di hati mu selain aku.

cinta itu adalah sebuah proses dimana dua orang anak manusia saling mengenal, memahami,mengeti,memepercayai, dan tulus. dan ketika cinta itu mulai megusik hidupmu, percayalah saat itu kamu akan tahu arti cinta sesungguhnya.

"antara aku dan dia part I"'